TUNE-UP MESIN
Beberapa bagian yang biasa diperiksa dalam pekerjaan tune-up mesin adalah sistem pendinginan, tali kipas, saringan udara, batere, oli, busi, kabel tegangan tinggi, celah katup, karburator, putaran oli dan tekanan kompresi.
a. Sistem pendinginan
Periksa tinggi air pendingin pada tangki cadangan. Jika kurang, isi hingga garis FULL.
b. Periksa kualitas air pendingin. Apakah menimbulkan karat, tercampur olii atau kotoran? Ganti air pendingin jika perlu.
c. Periksa kembali isi radiator terutama kisi kisinya dan selang-selangnya.
d. Periksa klem selang. Bila longgar, kencangkan.
e. Periksa apakah ada kebocoran pada pompa air, inti radiator
(core) atau longgarnya penguras air.
e. Periksa cara kerja tutup radiator.
Dengan menggunakan alat test tutup radiator, periksa tegangan pegas dan kedudukan katup vakum dari tutup radiator. Tutup harus diganti, jika tutup membuka pada tekanan di bawah angka spesifikasi atau jika tutup rusak
rusak.
Tali kipas
a. Periksa tali kipas belt dari keausan, retak, dan ketegangan. Ganti bila perlu
b. Pastikan tali kipas terpasang baik pada puli
c. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar
98N (10 kg) di tengah•tengah antara kedua puli. Stel bila perlu
Penyetelan :
- Bila perlu kendorkan baut dudukan alternator dan bautnya
- Gerakan alternator kedalam dan keluar untuk menyetel
- Setelah itu kencangkan baut
Saringan udara
a. Buka elemen saringan udara
Catatan:
Usahakan agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke dalam karburator
b. Untuk membersihkan etemen, hembuskan udara bertekanan
dari sebelah dalam.
c. Jika elemen koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yang
baru
4. Batere
a. Periksa batere dari kemungkinan penyangga batere berat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak, batere rusak, atau bocor.
b. Periksa batas air aki harus antara batas atas dan batas bawah
(maks. dan min. level).
c. Jika di bawah min, tambahkan air aki sampai batas min, jangan lebih.
d. Periksa berat jenis elektrolit dengan hidrometer. Berat jenis
1,25 – 1,27 pada 20°C.
c. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, Jika tidak berada
pada ketinggian yang semestinya isilah dengan air suling.
Beberapa bagian yang biasa diperiksa dalam pekerjaan tune-up mesin adalah sistem pendinginan, tali kipas, saringan udara, batere, oli, busi, kabel tegangan tinggi, celah katup, karburator, putaran oli dan tekanan kompresi.
a. Sistem pendinginan
Periksa tinggi air pendingin pada tangki cadangan. Jika kurang, isi hingga garis FULL.
b. Periksa kualitas air pendingin. Apakah menimbulkan karat, tercampur olii atau kotoran? Ganti air pendingin jika perlu.
c. Periksa kembali isi radiator terutama kisi kisinya dan selang-selangnya.
d. Periksa klem selang. Bila longgar, kencangkan.
e. Periksa apakah ada kebocoran pada pompa air, inti radiator
(core) atau longgarnya penguras air.
e. Periksa cara kerja tutup radiator.
Dengan menggunakan alat test tutup radiator, periksa tegangan pegas dan kedudukan katup vakum dari tutup radiator. Tutup harus diganti, jika tutup membuka pada tekanan di bawah angka spesifikasi atau jika tutup rusak
rusak.
Tali kipas
a. Periksa tali kipas belt dari keausan, retak, dan ketegangan. Ganti bila perlu
b. Pastikan tali kipas terpasang baik pada puli
c. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar
98N (10 kg) di tengah•tengah antara kedua puli. Stel bila perlu
Penyetelan :
- Bila perlu kendorkan baut dudukan alternator dan bautnya
- Gerakan alternator kedalam dan keluar untuk menyetel
- Setelah itu kencangkan baut
Saringan udara
a. Buka elemen saringan udara
Catatan:
Usahakan agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke dalam karburator
b. Untuk membersihkan etemen, hembuskan udara bertekanan
dari sebelah dalam.
c. Jika elemen koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yang
baru
4. Batere
a. Periksa batere dari kemungkinan penyangga batere berat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak, batere rusak, atau bocor.
b. Periksa batas air aki harus antara batas atas dan batas bawah
(maks. dan min. level).
c. Jika di bawah min, tambahkan air aki sampai batas min, jangan lebih.
d. Periksa berat jenis elektrolit dengan hidrometer. Berat jenis
1,25 – 1,27 pada 20°C.
c. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, Jika tidak berada
pada ketinggian yang semestinya isilah dengan air suling.
Oli mesin
a. Tinggi oli harus berada pada antara L, dan jika lebih rendah, periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli. hingga tanda F. Gunakan oli API service SE.
b. Periksa oli kemungkinan sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna.
a. Tinggi oli harus berada pada antara L, dan jika lebih rendah, periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli. hingga tanda F. Gunakan oli API service SE.
b. Periksa oli kemungkinan sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna.
Mengganti saringan oli
a. Buka saringan oli.
b. Untuk memasang saringan oli, beri beberapa tetes oli mesin pada pada gasternya. Setelah itu kencangkan dengan tangan
c. Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan terdapat kebocoran dan periksa kembali tinggi oli.
Busi
a. Periksa elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, atau porselinnya retak. Ganti bila perlu.
b. Bersihkan busi dengan amplas atau sikat kawat halus dipakai lagi
c. Stel celah busi dengan membengkokkan elektroda massanya
Catatan :
Gunakan feeler gauge kawat umuk mendapatkan keakuratan
pengukuran
Perhatian :
- Jangan menarik kabel busi waktu membukanya.
- Waktu memasang busi baru atau lama oleskan compound anti aus atau sejenisnya pada drat busi.
Memeriksa kabel tegangan tinggi
a. Lepaskan kabel. Pada waktu melepas kabel busi, tariklah dengan memegang bagian ujung kabelnya, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
b. Periksa tahanan kabel. Tahanan kabel kurang dari 25 kiOHM perkabel
Distributor
a. Periksa tutup distributor dan rotor dari kemungkinan:
- Retak, berkarat, terbakar atau lubang kabel kotor.
- Terminal elektroda terbakar.
- Pegas bagian tengah lemah.
b. Periksa dan stel celah platina atau celah udara.
- Jika platina terbakar atau berlubang lubang, platina harus diganti.
- Stel celah platina dengan pegas penahan. Celah blok 0,45 mm.
- Stel celah udara antara rotor proyeksi koil, Celah udara 0,2 – 074 mm.
c. Periksa sudut dwell dengan tester.
d. Periksa saat pengapian.
- Setel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selektor
harus distel pada posisi standar. Saat pengapian pada maksimum 950 RPM 8drajat sebelum TMA.
d. Periksa saat pengapian.
- Stel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selektor harus distel pada posisi standar. Saat pengapian pada maksimum 950 RPM 8drajat sebelum TMA.
- Cocokkan tanda-tanda waktu dengan memutar body distributor. Saat pengapian 8° sebelum TMA.
Perhatian:
Jangan distel dengan oktan selektor
e. Periksa cara kerja governor.
- Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah jarum jam dan dilepas. Rotor tidak boleh terlalu longgar.
- Hidupkan mesin dan lepaskan selang dari distributor. Tanda waktu berubah sesuai dengan putaran mesin.
a. Buka saringan oli.
b. Untuk memasang saringan oli, beri beberapa tetes oli mesin pada pada gasternya. Setelah itu kencangkan dengan tangan
c. Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan terdapat kebocoran dan periksa kembali tinggi oli.
Busi
a. Periksa elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, atau porselinnya retak. Ganti bila perlu.
b. Bersihkan busi dengan amplas atau sikat kawat halus dipakai lagi
c. Stel celah busi dengan membengkokkan elektroda massanya
Catatan :
Gunakan feeler gauge kawat umuk mendapatkan keakuratan
pengukuran
Perhatian :
- Jangan menarik kabel busi waktu membukanya.
- Waktu memasang busi baru atau lama oleskan compound anti aus atau sejenisnya pada drat busi.
Memeriksa kabel tegangan tinggi
a. Lepaskan kabel. Pada waktu melepas kabel busi, tariklah dengan memegang bagian ujung kabelnya, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
b. Periksa tahanan kabel. Tahanan kabel kurang dari 25 kiOHM perkabel
Distributor
a. Periksa tutup distributor dan rotor dari kemungkinan:
- Retak, berkarat, terbakar atau lubang kabel kotor.
- Terminal elektroda terbakar.
- Pegas bagian tengah lemah.
b. Periksa dan stel celah platina atau celah udara.
- Jika platina terbakar atau berlubang lubang, platina harus diganti.
- Stel celah platina dengan pegas penahan. Celah blok 0,45 mm.
- Stel celah udara antara rotor proyeksi koil, Celah udara 0,2 – 074 mm.
c. Periksa sudut dwell dengan tester.
d. Periksa saat pengapian.
- Setel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selektor
harus distel pada posisi standar. Saat pengapian pada maksimum 950 RPM 8drajat sebelum TMA.
d. Periksa saat pengapian.
- Stel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selektor harus distel pada posisi standar. Saat pengapian pada maksimum 950 RPM 8drajat sebelum TMA.
- Cocokkan tanda-tanda waktu dengan memutar body distributor. Saat pengapian 8° sebelum TMA.
Perhatian:
Jangan distel dengan oktan selektor
e. Periksa cara kerja governor.
- Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah jarum jam dan dilepas. Rotor tidak boleh terlalu longgar.
- Hidupkan mesin dan lepaskan selang dari distributor. Tanda waktu berubah sesuai dengan putaran mesin.
Penyetelan celah katup
a. Panaskan mesin kemudian matikan.
b. Stel silinder No. 1 Pada TMA atau titik mati ams (kompresi).
c. Kencangkan kembali baut-baut kepala silinder dan penunjang batang penumbuk katup (rocker arm).
d. Stal celah katup. Celah katup diukur di antara batang katup dan lengan rocker. Yang distel hanya katup yang ditunju oleh panah saja.
Celah katup:
Hisap : 0,20mm
Buaug : 0,30 mm
e. Putarlah poros engkol (cranshat) 3.600.
f. Stel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh panah.
Penyetelan putaran rendah (idle) pada karburator
Cara 1:
a. Lepaskan sumbat pada saluran isap dan pasang vacuum gauge.
b. Sambungkan tachometer pada koil pengapian.
c. Hidupkan mesin sampai suhu kerja normal.
d. Saat mesin stasioner, putar skrup setelah angin ke dalam dan keluar sampai diperoleh putaran terbaik dengan tingkat kevakuman minimum 430 mm Hg.
e. Putarlah sekrup setelah stasioner untuk menyetelnya.
f. Lepaskan vacuum gauge dan pasang sumbat kembali.
Cara 2:
a. Hidupkan mesin.
b. Stel hingga putaran maksimum dengan memutar sekrup penyetel putaran idle.
c. Stel putaran campuran idle dengan memutar sekrup penyetel putaran idle. Putaran campuran idle kurang lebih 800 rpm
d. Teruskan penyetelan (b) dan (c) sampai dapat putaran maksimum yang paling optimal, tidak bergantung banyaknya memutar sekrup penyetel putaran idle. Putaran idle 750 kurang lebih 50 rpm.
Untuk penyetelan bagian karburator lainnya, lihat pembahasan khusus karburator.
Pemeriksaan tekanan kompresi
a. Pastikan oli mesin cukup dan aki punya setrum penuh.
b. Panaskan mesiu sampai suhu kerja normal. Matikan mesin.
c. Lepaskan semua besi.
d. Pasang alat ukur kompresi pada lubang busi silinder no.1.
e. Injak pedal gas sampai habis.
f. Start mesin hingga tekanan kompresi hingga nilai tertinggi.
g. Lakukan tes yang sama pada silinder lainnya.
Tekanan kompresi,
standar : 11 kg/cm2
limit : 9,0 kg/cm2
h. Bila rendah atau tidak rata, lakukan tes ulang setelah menuangkan oli ke silinder yang nilai kompresinya paling rendah
- Bila tekanan kompresi naik, berarti ring pinion atau silinder aus.
- Bila tekanan tidak naik, tandanya permukaan klep pada kepala silinder tidak rapat.
- Bila dua silinder yang berdekatan tekanannya tidak naik, kemungkinan penyebabnya adalah gasket kepala silinder diantara kedua silinder itu bocor
MERAKIT SUSPENSI BELAKANG
Susunan komposisi suspensi belakang
Gambar 14.80. Susunan suspensi belakang Toyota Kijang
Melepas peredam kejut dan pegas daun
a. Dongkrak dan topang kendaraan
b. Topang rumah poros. Dongkrak rumah poros sampai pegas daun
menjadi bebas dan tahan pada posisi tersebut.
c. Lepas roda belakang.
d. Lepas peredam kejut belakang.
1) Lepas peredam kejut dari bodi.
Gambar 14.81
2) Lepas peredam kejut dari dudukan pegas.
Gambar 14. 82
e. Lepas baut-U.
1) Lepas empat mur dan cincin bersama dudukan pegas
2) Lepas dua baut-U dan dudukan atas.
Gambar 14. 83
f. Lepas pegas daun.
1) Lepas bracket kabel rem parkir dari pegas daun.
Gambar 14.84
2) Lepas mur pen bracket pegas.
Gambar 14.85
3) Lepas baut pembatas pen bracket pegas dan lepas pen bracket.
4) Lepas mur shackle dan baut, lepas plat shackle.
5) Lepas pegas daun dari rumah poros.
Gambar 14.86
g. Lepas bushing dari pegas.
Gambar 14.87
a. Panaskan mesin kemudian matikan.
b. Stel silinder No. 1 Pada TMA atau titik mati ams (kompresi).
c. Kencangkan kembali baut-baut kepala silinder dan penunjang batang penumbuk katup (rocker arm).
d. Stal celah katup. Celah katup diukur di antara batang katup dan lengan rocker. Yang distel hanya katup yang ditunju oleh panah saja.
Celah katup:
Hisap : 0,20mm
Buaug : 0,30 mm
e. Putarlah poros engkol (cranshat) 3.600.
f. Stel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh panah.
Penyetelan putaran rendah (idle) pada karburator
Cara 1:
a. Lepaskan sumbat pada saluran isap dan pasang vacuum gauge.
b. Sambungkan tachometer pada koil pengapian.
c. Hidupkan mesin sampai suhu kerja normal.
d. Saat mesin stasioner, putar skrup setelah angin ke dalam dan keluar sampai diperoleh putaran terbaik dengan tingkat kevakuman minimum 430 mm Hg.
e. Putarlah sekrup setelah stasioner untuk menyetelnya.
f. Lepaskan vacuum gauge dan pasang sumbat kembali.
Cara 2:
a. Hidupkan mesin.
b. Stel hingga putaran maksimum dengan memutar sekrup penyetel putaran idle.
c. Stel putaran campuran idle dengan memutar sekrup penyetel putaran idle. Putaran campuran idle kurang lebih 800 rpm
d. Teruskan penyetelan (b) dan (c) sampai dapat putaran maksimum yang paling optimal, tidak bergantung banyaknya memutar sekrup penyetel putaran idle. Putaran idle 750 kurang lebih 50 rpm.
Untuk penyetelan bagian karburator lainnya, lihat pembahasan khusus karburator.
Pemeriksaan tekanan kompresi
a. Pastikan oli mesin cukup dan aki punya setrum penuh.
b. Panaskan mesiu sampai suhu kerja normal. Matikan mesin.
c. Lepaskan semua besi.
d. Pasang alat ukur kompresi pada lubang busi silinder no.1.
e. Injak pedal gas sampai habis.
f. Start mesin hingga tekanan kompresi hingga nilai tertinggi.
g. Lakukan tes yang sama pada silinder lainnya.
Tekanan kompresi,
standar : 11 kg/cm2
limit : 9,0 kg/cm2
h. Bila rendah atau tidak rata, lakukan tes ulang setelah menuangkan oli ke silinder yang nilai kompresinya paling rendah
- Bila tekanan kompresi naik, berarti ring pinion atau silinder aus.
- Bila tekanan tidak naik, tandanya permukaan klep pada kepala silinder tidak rapat.
- Bila dua silinder yang berdekatan tekanannya tidak naik, kemungkinan penyebabnya adalah gasket kepala silinder diantara kedua silinder itu bocor
MERAKIT SUSPENSI BELAKANG
Susunan komposisi suspensi belakang
Gambar 14.80. Susunan suspensi belakang Toyota Kijang
Melepas peredam kejut dan pegas daun
a. Dongkrak dan topang kendaraan
b. Topang rumah poros. Dongkrak rumah poros sampai pegas daun
menjadi bebas dan tahan pada posisi tersebut.
c. Lepas roda belakang.
d. Lepas peredam kejut belakang.
1) Lepas peredam kejut dari bodi.
Gambar 14.81
2) Lepas peredam kejut dari dudukan pegas.
Gambar 14. 82
e. Lepas baut-U.
1) Lepas empat mur dan cincin bersama dudukan pegas
2) Lepas dua baut-U dan dudukan atas.
Gambar 14. 83
f. Lepas pegas daun.
1) Lepas bracket kabel rem parkir dari pegas daun.
Gambar 14.84
2) Lepas mur pen bracket pegas.
Gambar 14.85
3) Lepas baut pembatas pen bracket pegas dan lepas pen bracket.
4) Lepas mur shackle dan baut, lepas plat shackle.
5) Lepas pegas daun dari rumah poros.
Gambar 14.86
g. Lepas bushing dari pegas.
Gambar 14.87
Mengganti pegas daun
a. Longgarkan klip pegas, menggunakan pahat, ungkit pegas daun,
dan klip.
Gambar 14.88
b. Lepas baut tengah (center bolt). Tahan pegas di dekat baut tengah
pada ragum dan lepas baut tengah.
Gambar 14.89
c. Ganti klip pegas.
1) Borlah kepala paku keling dan keluarkan paku keling.
2) Pasang paku keling baru pada lubang pegas daun dan klip
kemudian kelinglah dengan hidrolik pres.
Gambar 14.90
d. Pasang baut tengah (center bolt).
1) Tepatkan Iubang pegas daun dan jepitlah pegas daun pada
ragum
2) Pasang dan kencangkan baut tengah. Momen 450 kg.cm
(44 Nm)
Gambar 14.91
e. Bengkokkan klip pegas menggunakan palu. Bengkokan klip
pegas pada posisinya.
Gambar 14.92
Pemasangan pegas daun dan peredam kejut
a. Pasang bushing pada pegas daun.
b. Pasang pegas daun.
1) Pasang dudukan atas pegas pada pegas daun.
2) Letakkan pegas daun pada rumah pores.
Gambar 14.93
3) Pasang ujung depan pegas daun pada gantungan depan
pasang pen bracket. Pasang sementara pen bracket.
4) Pasang baut pembatas pen bracket. Momen 130 kg.
Gambar 14.94
5) Pasang ujung belakang pegas daun pada bracket belakang
dan pasang pen shackle.
6) Pasang plat dan sementara pasang mur dan baut.
Gambar 14. 95
7) Pasang bracket kabel rem parkir pada pegas daun.
Gambar 14. 96
c. Pasang baut-U.
1) Pasang dua baut-U pada dudukan atas.
2) Pasang dudukan pegas dan kencangkan empat mur pengikat.
Momen 830 kg.cm (81 Nm).
Gambar 14.97
Catatan: Kencangkan baut-U sedemikian, sehingga panjang
baut-U yang di bawah dudukan pegas sama.
Gumbar 14.98
d. Pasang peredam kejut belakang.
1) Pasang peredam kejut pada rangka dengan baut. Momen 260 kg.cm (25 Nm).
Gambar 14. 99
2) Pasang peredam kejut pada dudukan pegas dengan baut,
Momen 260 kg.cm (25 Nm).
Gambar 14.100
a. Longgarkan klip pegas, menggunakan pahat, ungkit pegas daun,
dan klip.
Gambar 14.88
b. Lepas baut tengah (center bolt). Tahan pegas di dekat baut tengah
pada ragum dan lepas baut tengah.
Gambar 14.89
c. Ganti klip pegas.
1) Borlah kepala paku keling dan keluarkan paku keling.
2) Pasang paku keling baru pada lubang pegas daun dan klip
kemudian kelinglah dengan hidrolik pres.
Gambar 14.90
d. Pasang baut tengah (center bolt).
1) Tepatkan Iubang pegas daun dan jepitlah pegas daun pada
ragum
2) Pasang dan kencangkan baut tengah. Momen 450 kg.cm
(44 Nm)
Gambar 14.91
e. Bengkokkan klip pegas menggunakan palu. Bengkokan klip
pegas pada posisinya.
Gambar 14.92
Pemasangan pegas daun dan peredam kejut
a. Pasang bushing pada pegas daun.
b. Pasang pegas daun.
1) Pasang dudukan atas pegas pada pegas daun.
2) Letakkan pegas daun pada rumah pores.
Gambar 14.93
3) Pasang ujung depan pegas daun pada gantungan depan
pasang pen bracket. Pasang sementara pen bracket.
4) Pasang baut pembatas pen bracket. Momen 130 kg.
Gambar 14.94
5) Pasang ujung belakang pegas daun pada bracket belakang
dan pasang pen shackle.
6) Pasang plat dan sementara pasang mur dan baut.
Gambar 14. 95
7) Pasang bracket kabel rem parkir pada pegas daun.
Gambar 14. 96
c. Pasang baut-U.
1) Pasang dua baut-U pada dudukan atas.
2) Pasang dudukan pegas dan kencangkan empat mur pengikat.
Momen 830 kg.cm (81 Nm).
Gambar 14.97
Catatan: Kencangkan baut-U sedemikian, sehingga panjang
baut-U yang di bawah dudukan pegas sama.
Gumbar 14.98
d. Pasang peredam kejut belakang.
1) Pasang peredam kejut pada rangka dengan baut. Momen 260 kg.cm (25 Nm).
Gambar 14. 99
2) Pasang peredam kejut pada dudukan pegas dengan baut,
Momen 260 kg.cm (25 Nm).
Gambar 14.100
e. Pasang roda dan turunkan kendaraan.
f. Stabilkan suspensi. Ayunkan kendaraan untuk menstabilkan suspensi.
Gambar 14.101
Kencangkan pen bracket pegas dan pen shackle.
1) Kencangkan pen bracket. Momen 930 kg.cm (91 Nm).
Gambar 14.102
2) Kencangkan mur pen shackle dan baut. Momen 930 kg.cm (91 Nm).
Gambar 14.103
MERAKIT KEMBALI
Catatan:
- Pastikan semua komponen yang akan dirakit (dipasang) sudah dalam keadaan bersih.
- Beri oli mesin yang bersih pada semua bagian yang meluncur dan berputar sebelum perakitan dimulai.
1. Merakit piston dan batang piston
a. Atur lubang oli di ujung besar batang piston posisi tandanya
berlawanan dengan tanda F (Front = depan) pada piston. Lihat
tanda panah.
b. Oleskan oli mesin di luar pasak piston.
c. Pasang pasak piston ke piston dan setang piston.
2. Memasang ring piston
a. Pasangkan ketiga ring oli pada piston.
1) Bubuhkan oli mesin pada spacer ring oli dan relnya
2) Pasanglah spacer ring oli. Ujungnya menghadap ke atas:
Catatan:
- Rel atas dan bawah sama
- Rel itu bisa dipasang bolak-balik.
3) Pasang rel atas dan bawah.
b. Pastikan kedua rel dipisahkan oleh tekanan spacer. Dapat diputar
dengan ringan bolak balik
Perhatian:
- Ring atas harus tanda R menghadup ke atas
- Ring kedua harus dipasang dengan pengaruh menghadap ke bawah.
c. Berikan oli mesin pada ring piston paling atas dan kedua.
d. Pasangkan ring kedua pada piston. Setelah itu ring piston paling
atas. Gunakan alat per ring piston (diiual secara bebas).
e. Aturlah posisi celah ujung ring seperti pada gambar.
f. Stabilkan suspensi. Ayunkan kendaraan untuk menstabilkan suspensi.
Gambar 14.101
Kencangkan pen bracket pegas dan pen shackle.
1) Kencangkan pen bracket. Momen 930 kg.cm (91 Nm).
Gambar 14.102
2) Kencangkan mur pen shackle dan baut. Momen 930 kg.cm (91 Nm).
Gambar 14.103
MERAKIT KEMBALI
Catatan:
- Pastikan semua komponen yang akan dirakit (dipasang) sudah dalam keadaan bersih.
- Beri oli mesin yang bersih pada semua bagian yang meluncur dan berputar sebelum perakitan dimulai.
1. Merakit piston dan batang piston
a. Atur lubang oli di ujung besar batang piston posisi tandanya
berlawanan dengan tanda F (Front = depan) pada piston. Lihat
tanda panah.
b. Oleskan oli mesin di luar pasak piston.
c. Pasang pasak piston ke piston dan setang piston.
2. Memasang ring piston
a. Pasangkan ketiga ring oli pada piston.
1) Bubuhkan oli mesin pada spacer ring oli dan relnya
2) Pasanglah spacer ring oli. Ujungnya menghadap ke atas:
Catatan:
- Rel atas dan bawah sama
- Rel itu bisa dipasang bolak-balik.
3) Pasang rel atas dan bawah.
b. Pastikan kedua rel dipisahkan oleh tekanan spacer. Dapat diputar
dengan ringan bolak balik
Perhatian:
- Ring atas harus tanda R menghadup ke atas
- Ring kedua harus dipasang dengan pengaruh menghadap ke bawah.
c. Berikan oli mesin pada ring piston paling atas dan kedua.
d. Pasangkan ring kedua pada piston. Setelah itu ring piston paling
atas. Gunakan alat per ring piston (diiual secara bebas).
e. Aturlah posisi celah ujung ring seperti pada gambar.
3. Memasang piston dan batang piston
Perhatian:
Jurnal crankpin jangan sampai rusak
a. Berikan oli mesin pada dinding silinder, piston, dan ring piston.
b. Periksa ring piston
c. Masukan piston kedalam blog silinder dengan tanda F menghadap ke depan mesin. Gunakan alat penekan ring piston (dijual secara bebas)
4. Memasang poros engkolPerhatian:
Jurnal crankpin jangan sampai rusak
a. Berikan oli mesin pada dinding silinder, piston, dan ring piston.
b. Periksa ring piston
c. Masukan piston kedalam blog silinder dengan tanda F menghadap ke depan mesin. Gunakan alat penekan ring piston (dijual secara bebas)
a. Bersihkan kotoran dan oli dari jurnal dan metal.
Perhatian :
- Pasanglah alur atas metal duduk pada blok silinder
- Pasanglah metal bulan dengan alur oli menghadap ke arah kruk as
b. Pasang metal duduk atas dan metal bulan.
c. Pasang poros engkol pada blok silinder. Perhatikan metal
bulan tidak salah pasang.
d. Tarik batang piston ke bawah dan rapatkan ke crankpin.
Oleskan gemuk pada bibir seal dan pasanglah seal aki di belakang poros engkol
5. Memasang metal duduk
a. Pasang metal duduk bawah pada tutup metal.
b. Pasang metal bulan bawah pada tutup metal duduk belakang.
c. Pasang tutup metal duduk pada blok siliuder dan pasangkan seal samping ke alumya, pada salah satu sisi tutup metal duduk belakang
Catatan :
- Masing masing tutup metal duduk ditandai nomor posisinya (1 – 4)
- Seal samping harus dipasang: bagian yang lebih lebarnya
menghadap ke sisi mesin.
- Kencangkan baut-baut sesuai dengan momen pengencangan yang ditentukun
6. Memasang tutup metal batang piston
a. Pasang metal batang piston pada tutupnya masing-masing.
b. Beri oli mesin pada permukaan metal dan setang piston.
c. Pasang tutup pada stang piston sesuai dengan nomor tandanya.
d. Kencangkan baut baut sesuai dengan pengencangan yang ditentukan.
e. Putarkan poros engkol dan pastikan dapat diputar sccara ringan.
7. Memasang pompa oli
a. Masukkan as pompa oli dan rotornya ke dalam blok silinder.
b. Pasamg tutup pompa pada blok silinder dan kencangkan.
c. Pasanglah asket dan strainer (tapisan) oli pada tutup sambung
pipa bias stariuer pada blok silinder.
d. Ujilah fungsi kerja pompa oli isi lubang masuk pompa dengan mesin dan diputar pompa agar oli mengalir ke seluruh pompa.
8. Memasang rantai timing dan sproket•
a. Pasang komponen berikut pada nokken as.
b. Pasang rantai timing ke sproket kruk as dan sproket nokken
Tanda sejajar harus segaris seperti pada gambar samping.
c. Hati-hati jangan keliru menghubungkan rantai timing, sproket truk as dan nokken as.
d. Pasang spaser pada kruk as.
e. Luruskan alur pasak pada kruk as dan sproket dan setelah itu pasang
9. Memasang rantai pompa sproket
a. Pasang pasak pada poros pompa oli.
b. Pasang rantai pemutar pada sproket poros engkol dan sproket
pompa oli. Kemudian pasang ke poros pompa oli dan poros engkol. Luruskam pasaknya.
c. Kencangkan mur sproket pompa oli dan bengkokkan ujung ringnya
d. Pasang stelan rantai.
e. Masukkan spacer dan pasang oli silinger pada kruk as dengan bibimya menghadap keluar.
f. Berikan oli mesin pada rantai dan sproketnya.
10. Memasang pemandu dan peredam getaran rantai
a. Tekan per tensioner dengan obeng dan putar sine-pin, searah
jarum jam hingga per mengunci.
Catatan:
Jangan lupa mengendorkan slide-pin setelah diproses
b. Pasanglah gasket di samping kiri blok silinder.
c. Pasang pemandu rantai dan peredam getarannya sesuai posisinya
Kencangkan baut-bautnya.
11. Memasang tutup rantai timing
a. Pasang seal oli pada tutup rantai timing dan oleskan gemuk pada bibir seal oli
b. Dasar gasket di kanan blok siiinder.
c. Pasangkan tutup timing pada blok, Iuruskan dowel’pin (pasak)
Kencangkan baut-bautnya.
Catatan:
Potong sisa-sisa gasket yang menonjol pada tutup rantai dan
permukaan dudukan bak oli dan kap silinder
12. Memasang bak oli
a. Bersihkan permukaan gasket pada blok silinder dan bak oli.
b. Beri silikon sealer pada blok silinder.
c. Pasang gasket bam pada blok silinder.
d. Pasang bak oli dan kencangkan baut-bautnya sedikit demi sedikit dan merata.
13. Merakit kopling
Lihat penjelasan memeriksa kopling
14. Puli poros engkol
a. Tahan roda gila dengan penahan roda gila.
b. Pasang pasak dan puli poros engkol pada poros engkol.
c. Kencangkan baut puli.
15. Memasang kepala silinder
a. Tahan sproket poros kam dan rantai kuat-kuat dengan satu tangan
dan puter blok silinder menghadap ke atas.
b. Pasang sproket poms kam dan rantai di atas slipper blade dan
peredam getaran.
Catatan:
Pastikan tanda timing pada sproket poros kam dan rantai timing
c. Tempatkan gasket kepala silinder baru pada Blok silinder.
Catatan:
Jangan oleskan sealer pada permukaan gasket kepala silinder
d. Pasang kepala silinder pada blok dan luruskan dowel pain (pasaknya)
16. Memasang poros kam (camshuft)
a. Oleskan oli mesin pada permukaan penopang poros kam pada silinder.
b. Pasang poros kam dan masukkan ke sproket. Kemudian pasang poros kam ke kepala silinder.
17. Merakit tuas katup (rocker arm) dan porosnya
a. Rakit tuas katup dan porosnya seperti gambar berikut.
b. Hadapkan permukaan rata tappet ball pada setiap tuas katup
c. Oleskan oli mesin dan cuping nokken as.
d. Pasang tuas katup yang telah dirakit ke kop silinder.
e. Pasang baut-baut kop silinder (da|am keadaan longgar). Pergeseran setiap tuas katup buang adalah 1 mm dari titik tengah batang klep yang menghadap ke dcpan mesin dengan cara menggeser penopang tuas.
f. Kencangkan baut kepala silinder tiga tahap secara berurutan seperti urutan Catatan:
Jangan kencangkan baut kop silinder sekaligus.
g. Kencangkan baut yang menghubungkan kepala silinder dan tutup.
h. Pasang spacer dan gigi pemutar distributor. Luruskan pasaknya:
i. Kencangkan mur pengunci dan bengkokkan cuping ring plat.
j. Ukur speling nokken
18. Memasang saringan oli
a. Pakai kain lap untuk membarsihkan permukaan pada mesin.
b. Oleskan oli mesin bersih ke karat seal saringan oli baru.
c. Pasang saringan oli dan kencangkan dengan tangan hingga seal karatnya menyentuh permukaan dudukan.
d. Kencangkan saringan oli setelah mesin hidup.
e. Periksa kocoboran oli setelah mesin hidup.
f. Periksa jumlah oli dan tambah bila perlu.
19. Memasang pompa bensin
a. Masukkan pendorong seperti yang ditunjukkan gambar, dan pasanglah sumbatnya.
b. Pasang gasket, insulator, dan gasket lain pada blok, kemudian pasang pompa bensin.
c. Kencangkan bautnya.
20. Memasang saluran isap
a. Pasang gasket pada kepala silinder.
b. Pasang saluran isap pada kepala silinder dan kencangkan murmurnya
21. Memasang karburutor
a. Pasang gasket, insulator, gasket, dan karburator secara berurutan,
b. Kencangkan mur-mur nya.
22. Memasang termostat
a. Masukkan termostat ke saluran isap,
b. Pasang gasket termostat dan tutupnya.
c. Kencangkan baut-bautnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar